Berbicara tentang pendidikan di Indonesia memang
sangat menyedihkan. Keterpurukan dalam bidang pendidikan di negeri tercinta
dalam beberapa dekade ini seakan belum terlihat ke arah yang akan lebih baik.
Kemerosotan yang terjadi baik pada sistem, kurikulum, pendidik hingga peserta
didik itu sendiri.
Padahal pendidikan sebenarnya menjadi pondasi
awal dalam pembangunan suatu bangsa untuk lebih maju dan bermartabat di masa
yang akan datang. Guru selalu menjadi fokus utama dari kritik-kritik atas
ketidakberesan sistem pendidikan. Namun tidak dapat dimungkiri bahwa, pada sisi
lain guru juga menjadi sosok yang paling diharapkan dapat mereformasi tataran
pendidikan. Guru menjadi mata rantai terpenting yang menghubungkan antara
pengajaran dengan harapan akan masa depan pendidikan di sekolah yang lebih baik.
Permasalahan guru di Indonesia baik secara
langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan masalah mutu profesionalisme
guru yang masih belum memadai dan jelas hal ini ikut menentukan mutu pendidikan
nasional. Mutu pendidikan nasional kita yang rendah, menurut beberapa pakar
pendidikan, salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya mutu guru itu
sendiri di samping faktor-faktor yang lain.
Maka, sebenarnya permasalahan guru di Indonesia
harus diselesaikan secara komprehensif, yaitu menyangkut semua aspek yang
terkait berupa kesejahteraan, kualifikasi, pembinaan, perlindungan profesi, dan
administrasinya” (Purwanto, 2004). Rendahnya kualitas tenaga kependidikan, merupakan
masalah pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia. Katakan saja sebagai
contoh, motivasi menjadi tenaga pendidik/guru di kebanyakan sekolah selama ini
dikarenakan dan hanya dilandasi oleh faktor pengabdian dan keikhlasan,
sedangkan dari sisi kemampuan, kecakapan dan disiplin ilmu dikatakan masih
rendah (Hujair, 2003: 226).
Dilema Sertifikasi
Guru yang digugu
ditiru memang bukan segalanya. Namun, beban
keterpurukan dalam pendidikan selama ini seakan-akan terlipah ruahkan hanya
kepada pundak mereka yang mengabdikan dirinya sebagai pendidik. Profesionalitas
mereka hingga kini selalu saja dipertanyakan. Kebijakan pemerintah seakan-akan
juga mengamini asumsi tersebut. Sehingga memunculkan program-program guna
peningkatan profesionalitas guru, seperti program sertifikasi guru.
Apabila guru sudah mendapatkan sertifikasi ini
maka guru akan dianggap profesional dan gajinya akan ditambah dengan satu kali
gaji pokok. Tentu saja hal ini sangat menyenangkan dan bahkan banyak
orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi guru agar ekonominya mapan. Akan
tetapi mereka tidak memperhatikan bahwa profesi guru adalah suatu panggilan
jiwa, banyak dari mereka yang ingin menjadi guru hanya karena supaya mendapat
tunjangan sertifikasi tersebut.
Tunjangan sertifikasi ini
bertujuan agar guru dapat meningkatkan profesionalitasnya, tetapi apa yang
terjadi dilapangan sangat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
pemerintah. Banyak guru yang setelah mendapat tunjangan profesi (sertifikasi)
bukannya meningkat profesioanalitasnya tetapi malah menurun. Contohnya saja
setelah mendapat sertifikasi guru malah menjadi malas mengajar, berangkatnya
siang,dan tunjangan. Sertifikasi itu seharusnya digunakan untuk membeli hal-hal
yang berguna misal buku untuk menambah wawasan para guru, tetapi hal itu jarang
sekali dilakukan karena kebanyakan guru setelah mendapatkan tunjangan
sertifikasi mereka malah menggunakannya untuk berfoya-foya membeli hal-hal yang
tidak penting, dsb.
Betway Review and Bonus | Get Up To €1000 Welcome Bonus
BalasHapusBetway Casino is one betway login of the fastest growing online gaming sites with over 2,000 games from 400+ games. As such, their online casino games cater for all bet365 kinds 온라인카지노 of Rating: 4.8 · Review by Gold Casino